RAPID ASSESMENT MALARIA PASCA TSUNAMI DI KABUPATEN ACEH JAYA PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM
Abstract
Bencana gempa bumi dan Tsunami yang melanda wilayah Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan Bencana Nasional yang terbesar setelah puluhan tahun terakhir. Kabupaten Aceh Jayamerupakan bagian wilayah NAD yang terkena Tsunami dengan kerusakan terparah. Tidak hanya mengakibatkan korban manusia, harta benda, infrastruktur yang ada semua rusak serta mengakibatkan perubahan ekologi lingkungan yang berdampak timbulnya penyakit tular vektor termasuk malaria. Jumlah kasus malaria meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (Tahun 2004) dan puncak kasus terjadi pada bulan Pebruari 2005.
Meningkatnya jumlah kasus malaria di Aceh Jaya merupakan salah satu dampak dari perubahan ekosistem diantaranya terbentuknya genangan air, sehingga pada saat musim hujan air menjadi payau dan merupakan tempat perkembangbiakan potensial bagi Anopheles. Survei vektor yang dilakukan Tim Assesment vector menemukan beberapa spesies Anopheles diantaranya An. sundaicus An.barbirostris, dan An. vagus. Keberadaan pengungsi, relawan dan anggota TNI yang datang dari berbagai daerah termasuk yang datang dari daerah endemis malaria menambah resiko terjadinya penularan malaria.
Tugas pendampingan/Rapid Assesment malaria pasca bencana di Aceh Jaya dilakukan dalam rangka mengumpulkan data/informasi yang terkait dengan malaria serta memperbaiki/menata sistem surveilans malaria.